Selasa, 19 Juni 2012

Akhlak

    Istilah akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak khalaqa–yakhluqu–khalqan artinya membuat, atau menjadikan sesuatu. Sedangkan secara etimologi, istilah akhlak berasal dari bentuk jamak khuluk, dan bentuk tunggalnya khuluq yang berarti watak, tabiat, perangai, dan budi pekerti (Mahmud Yunus, 1989: 120). Penggunaan kata “khalaqa” dan turunannya terdapat di Al-Quran yang berarti menciptakan sesuatu. Dengan demikian, pengertian akhlak dari segi bahasa maupun penggunaannya di dalam Al-Quran dapat diartikan sebagai tindakan membentuk atau membiasakan untuk melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain.
    Berdasarkan pengertian diatas, menurut (Moh. Hasyim, 2003: 86) akhlak merupakan manifestasi iman, Islam, dan ikhsan sebagai refleksi sifat dan jiwa yang secara spontan dapat terpola dari diri seseorang sehingga melahirkan perilaku yang konsisten dan tidak bergantung pada pertimbangan berdasarkan keinginan tertentu. Semakin mantap dan kuat keimanan seseorang maka orang tersebut akan semakin taat beribadan dan semakin baik pula akhlaknya. Jadi, akhlak tidak dapat dipisahkan dari ibadah juga tidak dapat dipisahkan dari akidah karena kualitas akidah akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang kemudian juga akan sangat berpengaruh pada kualitas akhlak.
    Akhlak terkait dengan persoalan nilai baik dan buruk. Ukuran yang menjadi dasar dalam penilaian tersebut harus sesuai pada nilai-nilai agama Islam. sehingga, ukuran baik buruknya suatu perbuatan harus sesuai dengan norma-norma agama, bukan hanya kesepakatan budaya. Kalau tidak demikian, maka akhlak dalam norma-norma akan berubah seiring dengan perubahan budaya sehingga sesuatu yang baik dan sesuai dengan agama bisa dianggap buruk pada saat bertentangan dengan buadaya yang ada. Dalam ajaran Islam, akhlak merupakan salah satu ajaran inti dalam Islam. Fenomena ini diperkuat dengan hadist yang disabdakan pada Rasulullah SAW “Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (H.R. Bukhari dan Abu Hurairah r.a). Untuk itulah, Allah menjamin nabi dengan akhlak yang baik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, surat Al-Qalam:4 “Dan sesungguhnya hanyalah engkau (Muhammad) mempunyai watak yang agung.” Selain itu, juga disebutkan dalam Al-Quran  “Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu.”(Q.S Al-Ahzab:21).
    Berdasarkan paparan di atas, sumber akhlak bagi setiap muslim jelas termuat dalam Al-Quran dan hadist nabi. Selain dua sumber itu, sesuai dengan hakikat kemanusiaan yang dimilikinya, manusia memiliki hati nurani (Islam menyebutnya kalbu) yang berfungsi sebagai pembeda antara perbuatan baik dan buruk.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan